Peptida tembaga, juga dikenal sebagai tembaga peptida atau GHK-Cu, adalah kompleks tripeptida alami yang terdiri dari glisin, histidin dan lisin, yang membentuk molekul aktif yang stabil setelah digabungkan dengan ion tembaga. Dalam beberapa tahun terakhir, tembaga peptida telah menjadi bahan populer di bidang bahan baku kosmetik global karena efek perawatan kulitnya yang sangat baik. Artikel ini akan mengeksplorasi efek dan fungsi peptida tembaga pada kulit dari perspektif ilmiah dan memberikan pengantar produk yang komprehensif untuk pengguna global.
Peptida tembaga mempromosikan produksi kolagen
Salah satu efek paling signifikan dari tembaga peptida adalah untuk mempromosikan sintesis kolagen dan elastin. Penelitian telah menunjukkan bahwa peptida tembaga dapat merangsang aktivitas fibroblas, meningkatkan produksi kolagen dan elastin, sehingga meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi garis-garis halus dan kerutan fitur ini membuatnya memiliki nilai aplikasi yang penting dalam produk anti-penuaan.
Untuk kulit yang menua, peptida tembaga dapat secara efektif meningkatkan kekencangan kulit dan membuat kulit lebih halus dan lebih halus. Selain itu, tembaga peptida juga dapat mempromosikan perbaikan matriks ekstraseluler dan meningkatkan integritas struktural kulit.
Efek antioksidan dan anti-penuaan peptida tembaga
Peptida tembaga memiliki kapasitas antioksidan yang kuat dan dapat menetralkan radikal bebas dan mengurangi kerusakan stres oksidatif terhadap kulit. Studi telah menemukan bahwa peptida tembaga dapat secara signifikan mengurangi tingkat spesies oksigen reaktif (ROS) dengan mengaktifkan enzim antioksidan (seperti superoksida dismutase SOD) dalam sel kulit, sehingga menunda proses penuaan kulit.
Efek antioksidan peptida tembaga tidak hanya tercermin dalam anti-penuaan, tetapi juga melindungi kulit dari polusi lingkungan dan radiasi ultraviolet. Untuk merek yang fokus pada bahan-bahan alami dan efek anti-penuaan, peptida tembaga adalah pilihan yang ideal.
Penyembuhan luka dan fungsi perbaikan peptida tembaga
Peptida tembaga berkinerja baik dalam penyembuhan luka dan perbaikan kulit. Studi telah menunjukkan bahwa peptida tembaga dapat meningkatkan angiogenesis, mempercepat penyembuhan luka, dan mengurangi pembentukan bekas luka. Fitur ini membuatnya memiliki nilai aplikasi yang hebat dalam perbaikan pasca operasi, perbaikan bekas luka dan produk perawatan kulit yang rusak.
Untuk kulit yang rusak atau kulit pasca operasi, peptida tembaga dapat memberikan efek perbaikan yang lembut dan efektif, membantu kulit kembali ke keadaan yang sehat. Asal dan keamanan alaminya menjadikannya bahan yang disukai untuk kosmeceuticals dan merek perawatan kulit fungsional.
Efek anti-inflamasi dan menenangkan dari peptida tembaga
Peptida tembaga memiliki efek anti-inflamasi yang signifikan, yang dapat menghambat pelepasan mediator inflamasi dan mengurangi kemerahan dan iritasi kulit. Studi telah menunjukkan bahwa peptida tembaga dapat meredakan respons inflamasi kulit dengan mengatur jalur pensinyalan terkait peradangan dan mengurangi ekspresi faktor inflamasi [4]. Properti ini menjadikannya bahan yang ideal dalam produk perawatan kulit yang sensitif.
Efek menenangkan peptida tembaga sangat cocok untuk pengembangan produk untuk kulit sensitif, seperti topeng yang menenangkan, esensi dan krim. Sifatnya yang ringan dapat secara efektif meringankan ketidaknyamanan kulit dan meningkatkan toleransi kulit.
Sebagai bahan alami multi-efek, peptida tembaga memiliki prospek aplikasi yang luas di pasar bahan baku kosmetik global. Berbagai fungsi seperti mempromosikan produksi kolagen, anti-oksidasi, perbaikan dan anti-inflamasi membuatnya cocok untuk berbagai produk perawatan kulit, termasuk produk anti-penuaan, produk perbaikan, produk perawatan kulit yang sensitif dan produk pelembab.
Untuk merek, peptida tembaga biru tidak hanya dapat meningkatkan kemanjuran produk, tetapi juga memenuhi permintaan konsumen untuk bahan -bahan alami. Apakah itu merek perawatan kulit kelas atas, merek kosmeceutical atau merek pasar yang muncul, peptida tembaga biru dapat menambah nilai unik pada produk mereka.
Referensi:
[1] Pickart, L., & Margolina, A. (2018). Tindakan regeneratif dan protektif peptida GHK-Cu dalam terang data gen baru. International Journal of Molecular Sciences, 19 (7), 1987.
[2] Borkow, G., & Gabbay, J. (2005). Tembaga sebagai alat biosidal. Kimia Obat Saat Ini, 12 (18), 2163-2175.
[3] Wang, Y., & Wang, X. (2017). Efek anti-inflamasi peptida tembaga dalam perawatan kulit. Jurnal Dermatologi Kosmetik, 16 (2), 200-205.
[4] Lupo, MP, & Cole, AL (2007). Peptida Cosmeceutical. Terapi Dermatologis, 20 (5), 343-349.